Revolusi Hijau di Peternakan: Pakan Ternak Silase Daun Gamal Meningkatkan Produktivitas dan Keberlanjutan
Boyolali (21/07/23). Pertanian dan peternakan adalah dua sektor utama yang memberikan sumber daya pangan yang penting bagi manusia. Dalam upaya mencapai swadaya daging yang berkelanjutan, penting untuk memahami bahwa kualitas pakan yang diberikan kepada hewan ternak memiliki peran yang krusial bagi produktivitas, kesehatan dan kesejahteraan. Pakan yang berkualitas merupakan pakan yang mengandung nutrisi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak untuk memenuhi kebutuhannya.
Peternak yang berada di Desa Sarimulyo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali masih menggunakan pengelolaan peternakan yang tradisional yang menjadikan ternak sebagai pekerjaan sampingan. Sehingga optimalisasi produktivitasnya masih tidak bertujuan dalam segi ekonomi. Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2023 melakukan sosialiasi dan praktik mengenai solusi pakan yang ramah lingkungan dan efisien untuk memberi makan ternak mereka.
Silase gamal merupakan pakan ternak yang terbuat dari tanaman Gamal (Gliricidia sepium), yang dikenal sebagai tanaman multifungsi dengan tinggi hingga lima meter dan memiliki ranting-ranting hijau yang subur. Tanaman ini tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis dan memiliki kualitas nutrisi yang tinggi. Gamal juga merupakan salah satu tanaman ternak yang cukup popular. Daunnya mengandung protein tinggi, serat, vitamin dan mineral yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan produksi hewan. Ketersediaan nutrisi yang baik ini dapat di manfaatkan untuk pakan ternak, namun gamal juga memiliki zat antinutrisi berupa tannin yang dapat menurunkan daya cerna ternak jika di berikan tanpa pengolahan.
Pembuatan silase gamal dimulai dengan pemangkasan ranting-ranting muda dari tanaman gamal dan diangin-anginkan semalaman. Ranting-ranting ini kemudian dicacah menjadi potongan kecil untuk mempercepat proses fermentasi. Setelah itu, potongan-potongan gamal ditempatkan dalam wadah kedap udara, seperti silo atau drum, dan dirapatkan rapat untuk menghindari kontaminasi oleh udara luar. Proses pengompresan juga membantu membuang udara dari dalam wadah.
Setelah wadah diisi dengan cukup jumlah tanaman gamal, proses fermentasi dimulai. Bakteri asam laktat secara alami hadir pada tanaman gamal dan memecah gulma menjadi senyawa asam, yang menurunkan pH dan menciptakan kondisi asam yang menghambat pertumbuhan bakteri merugikan. Fermentasi ini juga meningkatkan kandungan nutrisi dalam silase gamal. Setelah beberapa minggu, silase gamal siap untuk diberikan kepada ternak. Peternak dengan hati-hati membuka wadah, dan aroma segar tanaman gamal langsung tercium. Warna hijau cerah dan tekstur yang lembut menunjukkan kualitas yang tinggi.
Pemberian silase gamal kepada ternak menghasilkan manfaat yang luar biasa. Ternak menunjukkan peningkatan dalam pertumbuhan berat badan dan produksi susu yang lebih baik. Nutrisi yang kaya, seperti protein, serat, dan mineral yang terkandung dalam silase gamal, memberikan dukungan yang optimal untuk kesehatan dan kebugaran ternak.
Selain manfaat untuk ternak, penggunaan silase gamal juga memiliki dampak positif pada lingkungan. Tanaman gamal tumbuh cepat dan mengandung nitrogen tinggi, sehingga membantu meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi erosi.
Para peternak di Desa Sarimulyo sangat bersemangat dengan adanya pengolahan pakan alternatif ini, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023 berharap bahwa penerapan pakan silase gamal akan menyebar lebih luas di komunitas peternakan lainnya. Sehingga para peternak dapat memberikan pakan yang sehat dan berkualitas tinggi bagi ternak mereka.
Pakan silase gamal membuktikan bahwa inovasi sederhana yang dapat memberikan manfaat besar bagi peternak, ternak, dan lingkungan secara keseluruhan. Dengan adanya upaya berkelanjutan seperti ini, para peternak di masa depan diharapkan dapat menjadi lebih berkelanjutan dan menguntungkan bagi peternak.
Penulis : Dzulfa Ismaya Witara
Dosen Pembimbing Lapangan : Azaria Eda Pradana S.A.P., M.A.P.
Lokasi : Desa Sarimulyo, Kec. Kemusu, Kabupaten Boyolali