MENJELAJAHI KEARIFAN LOKAL! DONGKRAK PEMBANGUNAN EKONOMI MELALUI EKSPLORASI POTENSI DESA KEDUNGMULYO MENGGUNAKAN METODE DSRA
Mahasiswa Tim II KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Diponegoro Melaksanakan Program Kerja dengan Membuat Desain, Strategi, Rencana, dan Aksi (DSRA) Guna untuk Pembangunan Ekonomi)
Desa Kedungmulyo, terdapat di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Desa ini memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah. Potensi yang dimiliki Desa Kedungmulyo berupa sumber daya alam yang melimpah, seperti: waduk, hutan, perikanan, dan pertanian sehingga keberlangsungan dari sumber daya alam perlu dijaga. Potensi sumber daya alam dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam rangka pembangunan ekonomi yang ada di Desa Kedungmulyo.
Potensi yang dimiliki memberikan peluang besar untuk mendorong pembangunan ekonomi desa dalam jangka panjang. Maka, Mahasiswa Tim II KKN Undip yang diterjunkan di Desa Kedungmulyo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali dalam program pengabdiannya menyusun “Analisis Potensi Sumber Daya Alam di Desa Kedungmulyo Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Dalam Rangka Pembangunan E konomi yang Dilakukan dengan Metode Desain, Strategi, Rencana, dan Aksi (DSRA)” (31/07/2023). Hal ini bertujuan agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan optimal sehingga membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Berdasarkan hasil diskusi dengan perangkat desa, diketahui bahwa Desa Kedungmulyo sudah pernah mengajukan proposal kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Boyolali terkait pembuatan taman dalam rangka pembangunan desa wisata di Desa Kedungmulyo. Namun, proposal tersebut hingga saat ini belum kunjung direalisasikan oleh Dinas Pariwisata. Dari permasalahan di atas, Tim II KKN Undip memberikan solusi dengan penyusunan DSRA yang lebih memfokuskan pada potensi yang ada di Desa Kedungmulyo.
Ketua Pelaksana Sovy Rahma Diffa mengatakan bahwa “Sumber daya alam yang dimiliki Desa Kedungmulyo memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di bidang unit bisnis dan pariwisata dengan memberdayakan masyarakat untuk pembangunan ekonomi desa”.
Penyusunan DSRA ini didasarkan oleh hasil observasi yang dilakukan Mahasiswa Tim II KKN Undip Desa Kedungmulyo berupa observasi terkait titik-titik unit bisnis, tempat pemancingan, ladang, dan waduk yang melewati wilayah Desa Kedungmulyo. Observasi ini digunakan untuk dasar dalam menganalisis potensi sumber daya alam yang ada di Desa Kedungmulyo.
DSRA yang dirancang Mahasiswa Tim II KKN Undip memfokuskan pada Desa Pariwisata melalui potensi waduk seperti: spot pemancingan, penyewaan sampan, hingga pemandangan yang menyajikan gugusan pebukitan, gunung Merbabu dan Merapi. Hal ini didukung dengan pengembangan unit bisnis dari pemanfaatan hasil sumber daya alam setempat guna untuk menunjang keberjalanan Desa Pariwisata. Tidak hanya itu, Desa Kedungmulyo memiliki banyak tradisi lokal yang berpotensi untuk menarik perhatian wisatawan.
Menurut Kepala Dusun Ngrakum “Di Desa Kedungmulyo masih terdapat banyak sekali tradisi dan kearifan lokal yang masih dijalankan serta dijaga kelestariannya, seperti peringatan: Malam Satu Suro, Joko Suro (10 Suro), Muludan (12 Maulud), Tutupan (akhir ramadhan), Riyoya (1 Syawal), Nyadran Sedang Klego, Sedikuran (21 Ramadhan), hingga perhitungan kalender Jawa, dan lain sebagainya”.
Maka DSRA ini nantinya dapat dijadikan sebagai acuan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dalam rangka pembangunan ekonomi bagi masyarakat Desa Kedungmulyo. Tentunya untuk mewujudkan DSRA yang dicanangkan dibutuhkan kontribusi dari pemerintah atau pihak desa untuk memberdayakan masyarakat agar saling bahu membahu untuk menciptakan Kedungmulyo yang lebih makmur.
“Yang terpenting target dari pembuatan DSRA untuk menjadikan Kedungmulyo menjadi Desa Pariwisata tidak hanya ditujukan pada masyarakat sekitar, tetapi masyarakat luas yang tertarik untuk menyaksikan keindahan alam, budaya, dan sejarah Desa Kedungmulyo,” ujar Sovy selaku ketua pelaksana.