Angka prevalensi stunting di Indonesia masih berada di atas standar yang telah ditetapkan oleh WHO, yaitu sebesar 24,4 persen. Kondisi ini dapat memiliki dampak serius pada kualitas sumber daya manusia. Stunting merupakan masalah di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan asupan gizi dalam jangka waktu yang cukup lama, menyebabkan tinggi badan anak menjadi lebih rrendah dari standar yang seharusnya sesuai dengan usianya.

Permasalahan lainnya, yaitu banyaknya masyarakat Desa Sarimulyo yang masih belum bisa membedakan antara asupan gizi buruk dengan stunting pada anak. Balita yang terdaftar mengalami stunting di Desa Sarimulyo masih tergolong rendah. Hal tersebut perlu diberi pengarahan lebih lanjut mengenai stunting. Mahasiswa KKN bersama Puskesmas Kemusu Kab. Boyolali mengadakan penyuluhan mengenai mencegah stunting itu penting kepada warga Desa Sarimulyo. Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan secara bersamaan dengan kegiatan posyandu di Dukuh Watugenuk RT 03 Desa Sarimulyo. Mahasiswa menjelaskan materi mengenai stunting dan cara pencegahannya dan memberikan leaflet agar warga dapat lebih memahami informasi yang disampaikan. Selain itu, sebagai contoh nyata dalam upaya pencegahan stunting, mahasiswa juga memberikan suatu inovasi olahan makanan ikan kepada warga yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Warga yang hadir dalam kegiatan tersebut terlihat menyimak dengan baik dan menyadari bahwa materi yang disampaikan sangat penting bagi para orang tua dan ibu hamil dalam mencegah anak-anak dari risiko stunting. Setelah kegiatan penyuluhan berlangsung, diharapkan para orang tua dan ibu hamil di Desa Sarimulyo menjadi lebih memahami cara mencegah stunting pada anak dan lebih peduli terhadap pola gizi anak sejak dini.

 

Penulis: Amalia Putri/Biologi-FSM
Dosen Pembimbing : Azaria Eda Pradana, S.A.P., M.A.P
Lokasi : Desa Sarimulyo, Kec. Kemusu, Kab. Boyolali, Jawa Tengah

Berikut Leaflet penyuluhan mengenai mencegah stunting itu penting :