Berita kami

Mahasiswa KKN Undip Ajak Orang Tua Peduli Perkembangan Anak melalui Literasi Digital dan Peran Pengawasan

07 August 2023 KKN UNDIP

Mahasiswa KKN Undip tengah memaparkan materi mengenai ekses negatif media sosial kepada orang tua murid TK Pertiwi Dukuh Pilangdoyong, Desa Kemusu pada Sabtu (22/7) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Boyolali – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) berhasil menggelar sosialisasi bertajuk “Literasi Digital dan Sosialisasi Pentingnya Controlling Bermedia Sosial Anak-Anak Usia Dini” di TK Pertiwi pada Sabtu (22/7).

Sosialisasi sekaligus pengedukasian ini dihadiri oleh orang tua murid TK Pertiwi Desa Kemusu, dimana mereka merupakan orang-orang yang memiliki kontrol penuh terhadap anak-anaknya dalam bermain media sosial.

Ekses negatif yang ditimbulkan internet dan media sosial banyak merubah jati diri anak-anak menjadi sosok yang individualis dan apatis. Mereka bukan lagi anak-anak yang senang mengeskplorasi atau mudah terkesima dengan hal-hal kecil.

Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa KKN Undip tergerak untuk membagikan informasi mengenai dampak media sosial, peran dan tugas yang mesti diemban orang tua dalam mengawasi dan mendampingi anak bermedia, serta pentingnya literasi digital atau pemahaman orang tua terhadap perkembangan teknologi digital.

“Cukup terkejut melihat dan mendengar anak-anak TK dan SD bertingkah dan bertutur kata jauh dari kata pantas untuk umur mereka. Anak-anak sibuk menatap layar ponsel mereka tiap ada kesempatan dan lalai dengan tugas-tugas mereka sebagai anak, bahkan bermain bersama teman-temannya sekalipun,” ungkap Fahrina Alya selaku penanggung jawab program kerja.

Tak hanya menumbuhkan kesadaran orang tua akan pentingnya pengawasan orang tua, sosialisasi ini juga dimaksudkan untuk mengembalikan kesenangan anak-anak bermain bersama teman-temannya.

Golden age period merupakan fase dimana anak-anak mengamati, belajar, dan meniru apa yang mereka lihat dan dengar. Oleh karena itu, setiap informasi yang anak-anak terima memerlukan kebijakan orang dewasa.

Sejatinya anak-anak usia dini belum mampu berpikir kritis, apalagi membedakan hal-hal yang bermanfaat atau bukan. Tugas mereka tak lain adalah bermain, sebab bermain dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan motorik, bahasa, moral, sosial emosional, hingga agama.

Materi yang disampaikan dalam sosialisasi juga mengajak orang tua untuk mengikuti dan mempelajari perkembangan teknologi informasi komunikasi (TIK). Digitalisasi memang menjadikan banyak hal menjadi mudah, namun beberapa diantaranya mau tidak mau memerlukan sikap bijak pengguna.

Pengetahuan orang tua yang mumpuni mengenai teknologi, tentu membantu anak-anak mereka dalam menyerap informasi positif dari konten-konten media sosial dan mereka tonton dan dengar.

Pola asuh orang tua kepada anak juga perlu mempertimbangkan dan memperhatikan pendekatan yang digunakan, sebab setiap anak memiliki karakternya masing-masing.

“Harapannya sosialisasi ini tidak hanya sekadar materi selayang pandang, semoga dapat diaplikasikan bagi tumbuh kembang anak ke arah yang positif tanpa melarang penggunaan internet dan media, namun bijak dalam menggunakannya,” tutup Fahrina Alya.

BAGIKAN ARTIKEL INI