Berita kami

Mahasiswa KKN Tim II Undip Melakukan Pemasangan Denah, Jalur Evakuasi Darurat, dan Assembly Point Di SD Negeri 03 Kemusu, Boyolali

11 August 2023 KKN UNDIP

Mahasiswa KKN Undip sedang memasang Denah dan Jalur Evakuasi Darurat kepada para warga sekolah SDN 03 Kemusu pada Kamis (27/7)

Boyolali, Dalam rangka meningkatkan penanggulangan kesehatan dan keselamatan kerja pada seluruh warga sekolah SDN 03 Kemusu, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melakukan pemasangan denah yang berisi jalur evakuasi darurat apabila terjadi bencana alam ataupun hal yang tidak diinginkan khususnya menyangkut keselamatan bersama penempelan poster ini berisi tentang “Membuat Denah Ruang dan Jalur Evakuasi Darurat SDN 3 Kemusu sebagai penanggulangan apabila terjadi bencana alam bagi masyarakat sekolah” pada Kamis (27/7).

Keselamatan dan perlindungan anak-anak di lingkungan sekolah adalah prioritas utama bagi setiap lembaga pendidikan. Terutama di sekolah dasar, di mana anak-anak berada dalam tahap perkembangan fisik dan mental yang rentan, penting untuk memiliki langkah-langkah yang tepat guna menghadapi situasi darurat. Pemasangan denah dan jalur evakuasi darurat serta penentuan titik kumpul (assembly point) menjadi langkah penting dalam upaya menjaga keselamatan para siswa.

Dorongan utama bagi Melati Syahrani Ryandy, seorang mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, yang saat ini tengah terlibat dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tim II Tahun 2023 di Desa Kemusu, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, adalah kesadaran akan minimnya pengetahuan mengenai penanggulangan bencana alam di sekitar lingkungan sekolah. Dikenal dengan nama Melati, mahasiswa ini bertekad untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapan menghadapi situasi darurat di komunitas sekolah.

Sebagai bagian dari program kerjanya, Melati Syahrani Ryandy fokus pada pemasangan denah yang berisikan informasi penting, termasuk tata letak ruangan, jalur evakuasi darurat, dan lokasi titik kumpul di SDN 03 Kemusu. Dengan pendekatan yang mudah dipahami, Melati berupaya untuk memberikan panduan yang jelas kepada seluruh anggota komunitas sekolah. Melalui usahanya ini, dia berharap dapat membantu mengatasi tantangan minimnya pengetahuan mengenai penanggulangan bencana alam, serta memberikan langkah konkret untuk meningkatkan kesiapan menghadapi situasi darurat di lingkungan sekolah.

 “Kegiatan ini diinisiasi berdasarkan pemahaman akan keterbatasan dan minimnya pengetahuan mengenai penanggulangan bencana alam yang terdapat dalam lingkungan sekitar sekolah. Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kesiapan menghadapi situasi darurat, langkah-langkah ini diambil untuk memberikan informasi dan panduan yang lebih baik kepada seluruh komunitas sekolah.” papar Melati Syahrani Ryandy, selaku penanggungjawab program kerja.

Pemasangan denah ini ditujukan untuk segala warga sekolah SDN 03 Kemusu. Dalam pemasangan ini, anak-anak terlihat antusias dan gemar memerhatikan denah yang baru dipasang. Setelah itu, anak-anak di beritahu agar dapat menuju ke titik kumpul apabila terjadi bencana alam.

Jalur evakuasi darurat adalah rute yang telah ditentukan sebelumnya dan diindikasikan pada denah evakuasi darurat. Jalur ini adalah jalan keluar yang harus diikuti oleh orang-orang ketika terjadi situasi darurat. Jalur ini biasanya merupakan jalur terpendek dan tercepat menuju tempat yang aman di luar bangunan atau area yang terancam. Jalur evakuasi darurat meliputi langkah-langkah seperti mengikuti koridor, melalui pintu keluar darurat, menggunakan tangga darurat, atau jalur alternatif lainnya.

Titik kumpul, juga dikenal sebagai assembly point, adalah lokasi yang ditentukan sebelumnya di luar bangunan atau area yang aman, di mana semua orang yang telah dievakuasi berkumpul setelah keluar dari bangunan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua orang telah selamat dan tidak ada yang tertinggal di dalam bangunan

“Dengan adanya pemasangan denah serta jalur evakuasi darurat ini, diharapkan dapat meminimalisir resiko korban jiwa apabila terdapat bencana alam. Kesehatan dan kesejahteraan siswa merupakan prioritas utama sekolah dasar, dan langkah – langkah proaktif ini menermikan kesiapan yang optimal.” Tutup Melati Syahrani Ryandy

BAGIKAN ARTIKEL INI