MAHASISWA KKN TIM II UNDIP DORONG TRANSFORMASI UMKM DI DESA KEDUNGREJO MELALUI IMPLEMENTASI BUDAYA 5S
Di tengah semangat memajukan perekonomian di desa Kedungrejo, terdapat tantangan signifikan dalam hal pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Desa ini belum memiliki UMKM yang berfungsi dengan baik, dan penting bagi masyarakat untuk memahami konsep bisnis dan bagaimana mengatur area kerja yang efisien. Pada kesempatan berharga ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II dari Universitas Diponegoro (Undip) mengenalkan implementasi budaya 5S sebagai langkah awal dalam transformasi UMKM di desa Kedungrejo. Kegiatan ini dilakukan di balai desa Kedungrejo pada hari Rabu tanggal 26 Juli 2023.
Sebelum pengenalan budaya 5S, dilakukan pengenalan mengenai Business Model Canvas (BMC) terlebih dahulu untuk membantu para calon pengusaha dalam menggambarkan dan merancang model bisnis mereka secara komprehensif. Sementara budaya 5S adalah metode pengaturan area kerja yang efisien dan bersih. Kedua konsep ini dipandang penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM.
Terdapat 5 langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan konsep 5S yaitu Seiri / Sort / Pemilahan, Seiton / Set in Order / Penataan, Seiso / Shine / kebersihan, Seiketsu / Standardize / Standarisasi, dan Shitsuke / sustain / Pemeliharaan.
Tim KKN memulai dengan membantu masyarakat dalam memilah dan mengidentifikasi peluang bisnis yang ada di desa Kedungrejo. Ide-ide yang potensial didiskusikan dan diseleksi untuk membentuk dasar model bisnis yang kuat. Tahap pemilahan ini sangat penting agar perusahaan memiliki fokus yang jelas. Langkah selanjutnya adalah memastikan area kerja yang efisien dan terorganisir. Mahasiswa KKN mengenalkan cara mengatur area kerja agar semuanya tersusun rapi dan memudahkan proses kerja. Tahapan ketiga adalah shine / kebersihan. Kebersihan bukan hanya penting untuk kenyamanan, tetapi juga untuk efisiensi dan citra bisnis. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah , Seiketsu / Standardize. Contoh penerapannya adalah merancang prosedur operasional standar untuk menjaga efisiensi. Tahap terakhir adalah Shitsuke / Sustain berguna untuk memastikan budaya 5S terus diterapkan dalam jangka panjang. Pengimplementasiaannya adalah dengan memberikan pelatihan kepada staf secara berkala, serta membantu mereka dalam memelihara praktik-praktik yang telah diajarkan.
Dalam satu langkah awal ini, mahasiswa KKN Tim II Undip telah memberikan kontribusi besar kepada masyarakat desa Kedungrejo dalam memahami pentingnya pengaturan area kerja yang baik dengan implementasi budaya 5S. Ini adalah langkah pertama yang kuat menuju pengembangan UMKM yang berkelanjutan di desa ini. Dengan budaya 5S sebagai dasar, diharapkan UMKM di desa Kedungrejo akan tumbuh dan berkembang, menciptakan dampak positif bagi perekonomian lokal dan Masyarakat.
Penulis : Maya Gita Angela
Lokasi : Desa Kedungrejo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali
DPL : Azaria Eda Pradana, S.A.P., M.A.P.