Inovasi Hijau dari Ladang Emas: Mengubah Sampah Bonggol Jagung Menjadi Energi Alternatif melalui Program Multidisiplin Mahasiswa KKN Undip
Desa Watugede (01/08/2023) – Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, Desa Watugede merupakan salah satu pemasok jagung terbesar di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Namun, di balik kelimpahan panen jagung yang mengesankan, timbul masalah serius terkait pemanfaatan sampah bonggol jagung. Sampah ini umumnya hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau hanya dibakar, menyebabkan potensi yang belum tereksplorasi secara optimal. Menghadapi tantangan ini, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Diponegoro (Undip) menggagas program kerja multidisiplin yang inovatif: mengolah sampah bonggol jagung menjadi sumber energi alternatif berupa briket.
Briket merupakan bahan bakar yang digunakan untuk mempertahankan nyala api. Briket memiliki efisiensi dan efektivitas pembakaran yang lebih baik daripada arang kayu sehingga dapat terbakar dengan mudah dan menghasilkan panas yang lebih baik daripada arang kayu tetapi menghasilkan asap yang jauh lebih sedikit.
Konsep pengolahan sampah bonggol jagung ini tidak hanya mengatasi permasalahan sampah pertanian yang merugikan lingkungan, tetapi juga memberikan alternatif berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan energi lokal. Melalui upaya kolaboratif yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, program ini dapat merampingkan proses pengolahan sampah bonggol jagung sebagai sumber energi.
Progam ini dimulai dengan mencari timbunan sampah bonggol jagung di Desa Watugede. Bonggol jagung dijemur di bawah sinar matahari hingga kering kemudian dibakar di dalam kaleng biskuit yang sudah dilubangi agar dapat mempertahankan proses pembakaran dalam waktu yang lama. Ketika bonggol jagung telah menjadi arang, ditandai dengan warnanya yang telah menjadi hitam, proses pembakaran segera dihentikan. Kemudian arang bonggol jagung ditumbuk hingga menjadi bubuk. Bubuk arang bonggol jagung dicampur dengan perekat yang terbuat dari larutan tepung kanji lalu dicetak di gelas plastik dan dijemur selama 2–3 hari sampai kering.
Sampel briket bonggol jagung yang telah dibuat dipresentasikan ke warga desa di kantor balai desa pada hari Selasa, 1 Agustus 2023. Pada kegiatan tersebut, dijelaskan definisi, proses pembuatan, dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki briket bonggol jagung. Dengan dilaksanakannya program ini, diharapkan warga Desa Watugede mendapat pengetahuan mengenai pengelolaan sampah yang berkelanjutan, terutama untuk sampah bonggol jagung. Program KKN multidisiplin mahasiswa Undip ini membuktikan bahwa dengan semangat kolaborasi dan kreativitas, masalah lingkungan dapat diubah menjadi peluang nyata bagi kemajuan lokal dan lingkungan yang lebih baik.
Penulis: Tim II KKN Undip 2022/2023 di Desa Watugede, Kec. Kemusu, Kab. Boyolali
Dosen Pembimbing: Azaria Eda Pradana S.A.P., M.A.P.; Dani Mohammad Ramadhan S.Ant., M.Ant.; dan Bagus Rahmanda, S.H., M.H.